Jumat, 04 Desember 2009

Memakmurkan Masjid


Allah berfirman dalam Surat At Taubah ayat 18 :

Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk”.

Hadist Rasulullah yang diriwayatkan oleh Bukhari – Muslim:
Tujuh macam naungan (perlindungan) yang akan diberikan Allah kepada mereka (tujuh golongan manusia) pada hari kiamat yang tidak ada naungan lain kecuali dengan naungan-Nya:
1. Untuk seorang Imam (pemimpin yang adil).
2. Seorang pemuda yang beribadah kepada Allah SWT.
3. Seorang yang hatinya terikat dengan masjid.
4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, bertemu karena Allah dan berpisah karena Allah.
5. Seorang laki-laki yang dipanggil oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik (lalu diajak bermaksiat) lalu dijawabnya : Sesungguhnya aku ini takut (taat) kepada Allah.
6. Seorang yang bersedekah dengan disembunyikan (dirahasiakan) hingga tidaklah mengetahui pihak yang kiri terhadap apa yang telah disedekahkan oleh pihak yang kanan.
7. Seorang yang ingat (berzikir kepada Allah SWT, dalam keadaan sembunyi dengan kedua belah matanya meneteskan air mata (sebagai akibat rasa takut kepada Allah).
Dan dengan tegas Rasulullah SAW bersabda yang diriwayatkan oleh Tirmizi dan Ibnu Majah: Apabila kamu melihat seseorang pergi ke dan pulang dari masjid, maka saksikanlah bahwa dia adalah beriman.
Jadi, dapat disimpulhan bahwa orang yang rajin datang ke masjid (untuk sholat), adalah salah satu ciri orang yang beriman kepada Allah SWT.

Lalu apakah itu masjid? Apakah hanya tempat untuk sholat? Ternyata tidak. Di zaman Rasulullah sendiri masjid tidak hanya digunakan untuk sholat saja, masjid juga dipergunakan untuk berbagai kegiatan, antara lain:
1. Tempat dimana para sahabat menerima ilmu (belajar).
2. Tempat musyawarah untuk memusyawarahkan berbagai hal yang berhubungan dengan umat.
3. Tempat melakukan kegiatan agama, sosial, budaya.
4. Sebagai Baitul Mal, yang bertugas mengumpulkan zakat, infak, shodaqoh lalu membagikannya kepada yang berhak menerima, dll.

Selain dari kegiatan yang disebutkan diatas, masjid juga dapat digunakan sebagai tempat untuk mendidik, menggembleng jiwa para remaja agar tidak terjerumus ke dalam kesesatan yang diakibatkan adanya pergaulan bebas sebagai dampak dari globalisasi. Apalagi sekarang ini sangat sedikit remaja yang perduli terhadap masjid. Karena itulah dapat dikatakan bahwa remaja-remaja yang hatinya terikat oleh masjid adalah remaja-remaja yang langka. Untuk itu patutlah kalau diperhatikan dan dibina agar menjadi seorang imam, minimal imam bagi dirinya sendiri.

Memakmurkan masjid bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Banyak rintangan yang menghadang. Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu dikembangkan, antara lain:
1. Harus mempunyai landasan agama yang kokoh serta mempunyai kepribadian dan pendirian (istiqamah), tidak ada tempatnya takut kecuali hanya kepada Allah SWT.
2. Rajin dan tekun dalam menjalankan sholat, karena sholat merupakan tiang agama.
3. Selalu aktif dalam melaksanakan kewajidan-kewajiban bermasyarakat dan kewajiban terhadap sesama manusia.

Setelah beberapa hal itu tercapai marilah sedikit demi sedikit kita ajak keluarga kita, tetangga kita dan juga orang-orang disekeliling kita untuk bersamasama memakmurkan masjid dengan berbagai macam kegiatan ubudiyah dan amaliyah seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW. Karena, keagungan dan kebesaran sesuatu masjid bukanlah diukur dari bentuk, arsitektur atau bahan-bahan bangunan yang mahal harganya tapi dari berbagai macam kegiatan yang ada didalamnya. Meskipun masjid itu sangat megah dan menghabiskan uang berpuluh-puluh milyar jumlahnya, tetapi kalau di dalamnya tidak ada kegiatan-kegiatan, maka masjid itu tak ubahnya seperti museum.
Untuk itu, marilah kita mulai memakmurkan masjid, dimulai dari diri kita sendiri, dimulai dari yang sederhana dan mulailah dari sekarang. Jika itu sudah dibiasakan Insyaallah kelak bangsa Indonesia menjadi bangsa yang beriman, bangsa yang adil dan makmur.. Amin.

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

Posting Komentar

wibiya widget

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template