Manusia diciptakan oleh Allah SWT dalam bentuk yang paling sempurna diantara ciptaan-Nya yang lain. Firman Allah; “Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”.(QS. At Tiin :4). Salah satu kesempurnaan penciptaan manusia adalah dalam penciptaannya manusia diberi akal dan nafsu. Dengan akal dan nafsu itu manusia oleh Allah diangkat sebagai khalifah di bumi. Namun seringkali kita malah lalai kepada Allah dan ingkar kepada-Nya.
Banyak orang yang lalai pada perintah Allah dan berbuat dosa. Kita pasti pasti sering melihat ataupun melakukan dosa, baik disengaja atupun tidak, baik dirumah, di pasar, di toko, dll. Malahan ada diantara kita yang bangga atas dosa yang telah dilakukan. Menganggap dosa yang dilakukan termasuk dosa kecil, tapi pernahkah kita sadari bahwa dosa itu belum tentu kecil menurut Allah? Allah SWT berfirman “….dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. padahal dia pada sisi Allah adalah besar”.(QS. An Nuur ; 15). Karena itulah, kita dianjurkan untuk segera bertaubat.
Taubat adalah kembali tunduk kepada Allah dari bermaksiat kepada-Nya kepada ketaatan kepada-Nya. Taubat ada dua macam: taubat mutlak dan taubat muqayyad (terikat). Taubat mutlak ialah bertaubat dari segala perbuatan dosa. Sedangkan taubat muqayyad ialah bertaubat dari salah satu dosa tertentu yang pernah dilakukan.
Allah memberi kesempatan untuk kita bertaubat. Baik siang ataupun malam hari, selalu Allah membuka pintu taubat bagi hamba-hamba-Nya. Rasulullah bersabda; “Allah mengulurkan tangan-Nya di malam hari agar orang yang berbuat dosa di siang hari mau bertaubat. Allah juga mengulurkan tangannya di siang hari agar orang yang berbuat dosa di malam hari mau bertaubat”. (HR. Muslim). Jadi dapat disimpulkan bahwa Allah selalu membuka pintu taubat hamba-Nya di siang ataupun malam hari. Karena Allah mengasihi hamba-hamba-Nya, memberi ampunan kepada hamba-hamba-Nya, walaupun hamba-hamban-Nya sering lalai kepada-Nya. Karena Allah mempunyai sifat rahmah (kasih sayang) dan al-maghfirah (ampunan). Allah berfirman; ” ……. janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.(QS. Az-Zumar : 53). Jangan ragu dan putus asa dari rahmat Allah, asal kita bersungguh-sungguh dalam bertaubat, Insyaallah Allah akan mengampuni kita. Firman Allah; “Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan[] yang ada pada diri mereka sendiri.”.(QS. Ar Ra’d :11).
Perhatikanlah, ketika seorang anak berbuat salah pada ibunya. Tanpa dipungkiri, pasti akan timbul pertengkaran antara ibu dan anak. Si anak mungkin saking nakalnya suruh keluar rumah oleh ibunya. Kemudian, si anak tadi pergi dari rumah. Namun pada akhirnya si anak tadi akan kembali lagi ke rumahnya. Coba pikir, apakah seorang ibu yang baik akan tetap mengusir anaknya? Tentu tidak. Sama halnya ketika kita berbuat kesalahan/dosa kepada Allah. Allah tentu akan menerima taubat kita.
Beberapa di antara keutamaan taubat ialah:
Taubat adalah sebab untuk meraih kecintaan Allah ‘azza wa jalla.
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang suka membersihkan diri.” (QS. Al Baqarah: 222)
Taubat menjadi sebab diterimanya amal-amal hamba atas kesalahan-kesalahannya.
“Dialah Allah yang menerima taubat dari hamba-hambaNya dan Maha mengampuni berbagai kesalahan.” (QS. Asy Syuura: 25)
Taubat merupakan sebab masuk surga dan keselamatan dari siksa neraka.
“Maka sesudah mereka (nabi-nabi) datanglah suatu generasi yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsu, niscaya mereka itu akan dilemparkan ke dalam kebinasaan. Kecuali orang-orang yang bertaubat di antara mereka, dan beriman serta beramal saleh maka mereka itulah orang-orang yang akan masuk ke dalam surga dan mereka tidaklah dianiaya barang sedikit pun.” (QS. Maryam: 59, 60)
Taubat adalah sebab untuk menggapai keimanan dan pahala yang besar.
“Kecuali orang-orang yang bertaubat, memperbaiki diri dan berpegang teguh dengan agama Allah serta mengikhlaskan agama mereka untuk Allah mereka itulah yang akan bersama dengan kaum beriman dan Allah akan memberikan kepada kaum yang beriman pahala yang amat besar.” (QS. An Nisaa’: 146)
Selain yang saya sebutkan diatas, masih banyak lagi keutamaan taubat. Lalu, bagaimanakah syarat-syarat taubat agar diterima Allah? Syarat-syaratnya antara lain adalah;
Menyesal atas dosa yang kita lakukan.
Berniat untuk tidak akan mengulanginya lagi.
Meninggalkan perbuatan dosa itu.
0 komentar:
Posting Komentar