Allah berfirman;
“Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan”. (QS. An Nuur : 24).
“Pada hari Ini kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.” (QS. Yaasin : 65).
Berikut beberapa cara ikhtiar agar selamat dari maksiat;
Menjaga Mata
Hindari, atau minimal kurangi lalu pelan-pelan tinggalkan melihat gambar-gambar yang bisa membangkitkan hawa nafsu. Termasuk menjaga agar mata tidak memandang orang lain yang bukan muhrim atau memandang rendah (menghina) dan melihat aib orang lain.
Menjaga Telinga
Menjaga telinga mendengar perkataan yang tidak berguna seperti ungkapan-ungkapan mesum/kotor/jahat. Menjaga telinga ini tidak akan mudah bila gossip menjadi komoditas ekonomi. Apalagi gosip telah menjadi kemaksiatan berjama’ah yang lumrah dan wajib untuk diikuti. Rasulullah bersabda;
“Sesungguhnya orang yang mendengar (seseorang mengumpat orang lain) adalah bersekutu (didalam dosa) dengan orang yang berkata itu. Dan dia juga dikira salah seorang daripada kedua orang yang mengumpat.”
Menjaga Lidah
Menjaga lidah bukanlah persoalan yang ringan. Kehancuran rumah tangga, pertengkaran sahabat karib, hingga peperangan antar Negara dapat dipicu oleh benda yang bernama lidh ini. Rasulullah bersabda; “Kebanyakan dosa Anak Adam disebabkan oleh lidahnya”. (HR. Ath Thabrani dan Baihaqi).
Menjaga Perut
Yang perlu kita ingat; perut kita bukanlah tong sampah! Input yang masuk kedalam perut akan berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap, tingkah laku dan tindakan kita. Hindarilah perut dari memakan dari makanan yang haram. Walaupun halal, hindari makanan yang berlebihan sebab akan menumpulkan pikiran dan hati nurani.
Menjaga Kemaluan
Allah berfirman;
“Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki[*]; Maka Sesungguhnya mereka dalam hal Ini tiada terceIa.” (QS. Al Mukminuun : 5-6).
[*] Maksudnya: budak-budak belian yang didapat dalam peperangan dengan orang kafir, bukan budak belian yang didapat di luar peperangan. dalam peperangan dengan orang-orang kafir itu, wanita-wanita yang ditawan Biasanya dibagi-bagikan kepada kaum muslimin yang ikut dalam peperangan itu, dan kebiasan Ini bukanlah suatu yang diwajibkan. imam boleh melarang kebiasaan ini. Maksudnya: budak-budak yang dimiliki yang suaminya tidak ikut tertawan bersama-samanya.
Menjaga Tangan
Kendalikan tangan dari melukai orang lain (kecuali dengan cara yang haq, seperti peperangan atau melakukan balasan yang setimpal).
Menjaga Kaki
Memelihara kedua kaki darijalan yang diharamkan Allah atau berjalan menuju kelompok orang atau peguasa yang dzalim tanpa ada alasan dzarurat. Karena sikap dan tindakan ini dianggap menghormati kedzaliman mereka, sedangkan Allah menyuruh orang berpaling dari orang dzalim.
Firman Allah;
“Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim[*] yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, Kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan.(QS. Huud ; 113)
[*] cenderung kepada orang yang zalim maksudnya menggauli mereka serta meridhai perbuatannya. akan tetapi jika bergaul dengan mereka tanpa meridhai perbuatannya dengan maksud agar mereka kembali kepada kebenaran atau memelihara diri, Maka dibolehkan.
Dikutip dari buku 30 HARI MERAIH TAQWA
0 komentar:
Posting Komentar